Pasukan militer atau pasukan pertahanan adalah pasukan elite yang paling diandalkan untuk menjaga kedaulatan suatu negara. Maka tak heran, banyak negara yang berusaha untuk mengoptimalkan SDA dan peralatan militernya agar negara tersebut disegani musuh.
Para pasukan diharuskan menguasai banyak hal, mulai dari lihai medan berat dan pemakaian senjata, ahli bela diri hingga jago dalam memakai teknologi. Keunggulan sebuah tim elite menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu negara. Tak heran banyak negara yang berusaha menciptakan pasukan elite.
Ada beberapa pasukan elite yang paling dianggap mematikan jika mereka berhadapan dengan lawan dan berikut ini adalah daftarnya. Susunan dalam daftar ini bukan berdasarkan ranking terhebat karena mereka tidak pernah berhadapan satu sama lain sehingga tidak bisa dipastikan siapa lebih hebat. Terserah anda dalam menilainya saja.
GIGN merupakan Pasukan Elite Nasional Perancis Unit Taktik Paramiliter Anti-Teror Gendarmerie. GIGN dilatih untuk membebaskan atau menyelamatkan warga negara Perancis dan sekutu, yang ditawan oleh teroris atau kelompok bersenjata, baik di wilayah kedaulatan Perancis, maupun di luar wilayah teritorial Perancis.
Tujuan pembentukan GIGN adalah menyediakan Unit Khusus Penanggulangan Aksi kejahatan terorisme, melakukan solusi taktis penyelamatan sandera dan situasi penanganan keadaan beresiko tinggi. GIGN berfungsi sebagai Tim SWAT nasional Perancis dalam sensitivitas tinggi dan situasi berbahaya. GIGN juga adalah Pasukan Elite non-militer (Pasukan Elite kepolisian), atau pasukan paramiliter (Pasukan khusus pembantu militer).
EKO Cobra (Einsatzkommando Cobra) adalah pasukan elite Austria satuan taktis yang beroperasi khusus sebagai penanganan masalah terorisme. Mereka bukan bagian dari Polisi Federal Austria tetapi langsung di bawah kendali Kementerian Federal Dalam Negeri Austria.
The Einsatzkommando Cobra, sebelumnya dikenal sebagai GEK (Gendarmerieeinsatzkommando) dibentuk pada tahun 1978, sebagai respon atas serangan terhadap atlet Israel pada Olimpiade Munich 1972. Kantor utamanya adalah di Wiener Neustadt, dengan sub-kantor di Graz, Linz, Salzburg dan Innsbruck.
EKO Cobra terlibat dalam penyelamatan sandera di Penjara Graz-Karlau pada tahun 1996 dan banyak operasi lainnya. Meskipun belum pernah berpartisipasi dalam operasi penyelamatan sandera seperti yang telah dilakukan HRT, GIGN, GIS, NSG, ERU, GSG 9 dan SAS, tetapi EKO Cobra adalah satu-satunya unit Counter-Terorisme yang mengakhiri pembajakan pesawat di udara. Pada 17 Oktober 1996, empat petugas Eko Cobra berada dalam daftar Aeroflot Tupolev Tu-154 untuk mengawal tahanan yang dideportasi ke Lagos ketika seorang pria Nigeria mengancam awak kokpit dengan pisau dan menuntut pengalihan ke Jerman atau Afrika Selatan. Tim berhasil menguasai orang itu dan menyerahkannya kepada pihak berwenang setelah mendarat. Para petugas menerima penghargaan dari Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin.
Para pasukan diharuskan menguasai banyak hal, mulai dari lihai medan berat dan pemakaian senjata, ahli bela diri hingga jago dalam memakai teknologi. Keunggulan sebuah tim elite menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu negara. Tak heran banyak negara yang berusaha menciptakan pasukan elite.
Ada beberapa pasukan elite yang paling dianggap mematikan jika mereka berhadapan dengan lawan dan berikut ini adalah daftarnya. Susunan dalam daftar ini bukan berdasarkan ranking terhebat karena mereka tidak pernah berhadapan satu sama lain sehingga tidak bisa dipastikan siapa lebih hebat. Terserah anda dalam menilainya saja.
- GIGN (Groupe d’Intervention de la Gendarmerie Nationale), Perancis
Tujuan pembentukan GIGN adalah menyediakan Unit Khusus Penanggulangan Aksi kejahatan terorisme, melakukan solusi taktis penyelamatan sandera dan situasi penanganan keadaan beresiko tinggi. GIGN berfungsi sebagai Tim SWAT nasional Perancis dalam sensitivitas tinggi dan situasi berbahaya. GIGN juga adalah Pasukan Elite non-militer (Pasukan Elite kepolisian), atau pasukan paramiliter (Pasukan khusus pembantu militer).
- EKO Cobra (Einsatzkommando Cobra), Austria
EKO Cobra (Einsatzkommando Cobra) adalah pasukan elite Austria satuan taktis yang beroperasi khusus sebagai penanganan masalah terorisme. Mereka bukan bagian dari Polisi Federal Austria tetapi langsung di bawah kendali Kementerian Federal Dalam Negeri Austria.
The Einsatzkommando Cobra, sebelumnya dikenal sebagai GEK (Gendarmerieeinsatzkommando) dibentuk pada tahun 1978, sebagai respon atas serangan terhadap atlet Israel pada Olimpiade Munich 1972. Kantor utamanya adalah di Wiener Neustadt, dengan sub-kantor di Graz, Linz, Salzburg dan Innsbruck.
EKO Cobra terlibat dalam penyelamatan sandera di Penjara Graz-Karlau pada tahun 1996 dan banyak operasi lainnya. Meskipun belum pernah berpartisipasi dalam operasi penyelamatan sandera seperti yang telah dilakukan HRT, GIGN, GIS, NSG, ERU, GSG 9 dan SAS, tetapi EKO Cobra adalah satu-satunya unit Counter-Terorisme yang mengakhiri pembajakan pesawat di udara. Pada 17 Oktober 1996, empat petugas Eko Cobra berada dalam daftar Aeroflot Tupolev Tu-154 untuk mengawal tahanan yang dideportasi ke Lagos ketika seorang pria Nigeria mengancam awak kokpit dengan pisau dan menuntut pengalihan ke Jerman atau Afrika Selatan. Tim berhasil menguasai orang itu dan menyerahkannya kepada pihak berwenang setelah mendarat. Para petugas menerima penghargaan dari Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin.
- Delta Force, Amerika
- SSG (Special Service Group), Pakistan
Pasukan elite ini sering berlatih bersama dengan pasukan khusus Amerika dan China serta pelatihan udara dengan Inggris. Sebelumnya hanya ada 3 batalyon dalam pasukan elite ini. Kini jumlahnya terus bertambah hingga mencapai 10 batalyon.
Hal yang paling mencolok adalah ketika mereka menyelamatkan anak-anak dan guru di dalam bus yang dibajak. Saat masih berlangsung negosiasi, pasukan ini datang menyergap dengan gas air mata kemudian langsung membunuh tiga pembajak.
- Kopassus (Komando Pasukan Khusus), Indonesia
Terlepas dari itu, baret merah ini punya segudang prestasi. Pertama, menembak tepat sasaran menjadi salah satu keahlian yang dimiliki Kopassus. Kedua Kopassus meraih peringkat dua dalam melakukan operasi militer strategis, seperti; intelijen, pergerakan, penyusupan, penindakan. Bahkan kopassus pernah melatih pasukan militer Kamboja dan Afrika Utara.
Operasi militer yang paling terkenal yang dilakukan Kopassus adalah pembebasan 50 orang sandera di pesawat Garuda pada tahun 1981.
Saat itu pesawat Garuda dibajak oleh kaum ekstremis. Tiga ekstremis pembajak Garuda berhasil dibunuh dan sandera pun dibebaskan.
- Sayeret Matkal, Israel
Sayeret Matkal adalah pasukan pertahanan elite Israel yang meski jumlahnya sedikit namun berkualitas. Mereka beroperasi dengan mengandalkan bela diri dan intelegensi mereka untuk berperang. Sampai saat ini mereka terus disibukkan dengan misi untuk memberantas terorisme dan menyelamatkan sandera-sandera.
Sebelum tahun 1970, perekrutan satuan ini berlangsung rahasia dan hanya direkrut oleh para pimpinan Sayaret Makal. Namun beberapa tahun kemudian perekrutan dibuka dengan lebih transparan. Setahun dua kali pembukaan untuk menjadi pasukan elite ini dibuka, semua pelatihan dimonitor oleh dokter dan psikolog karena pelatihannya yang amat berat.
Kehebatan mereka terlihat saat terjadi pembajakan di pesawat Air France di Uganda beberapa pada 1976. Saat itu 6 pembajak dan 3 sandera tewas dalam operasi tersebut. Namun tetap berhasil membebaskan 100 sandera.
- Kaibiles, Guatemala
Motto mereka adalah "Jika aku maju maka ikuti aku, Jika aku berhenti desak aku untuk maju, jika aku mundur maka bunuhlah aku!".
Semua orang bisa mengikuti rekrutmen satuan elite ini, meskipun ada beberapa ketentuan dan tes fisik dan mental yang harus ditemui. Pelatihan satuan ini mencapai 2 tahun atau paling cepat 60 hari. Hanya 64 orang yang lolos satu angkatan dengan umur tidak boleh lebih dari 28 tahun.
Keberhasilan terbesar yang mereka capai adalah menangkap Jenderal pertahanan militer Uganda saat kekerasan di Kongo terjadi. Namun akibat peristiwa itu 8 anggota Kaibiles terbunuh dan 5 lainnya luka.
- Alpha Group, Rusia
Adalah pasukan elite militer Rusia yang telah dibentuk sejak tahun 1974. Kendati Uni Soviet runtuh namun pasukan ini tetap menjadi andalan untuk menumpas teroris.
Pada tahun 2004, pasukan militer ini berhasil menyelamatkan 350 sipil saat terjadi penyanderaan di sebuah sekolah. Saat itu mereka menembak mati 31 teroris yang berasal dari kaum separatis.
Kini negara-negara pecahan Uni Soviet turut juga membangun satuan elite mereka yang bernama Alfa. Sebagai contoh Georgia juga menamai satu dari tiga satuan elite mereka dengan Alfa sedangkan dua lagi Delta dan Omega. Rentang 10 tahun dari Georgia, Kyrgystan dengan nama Alfa. Mereka sebagian besar adalah para penembak jitu.
- Navy Seal, Amerika
Salah satu operasi militer yang dilakukannya adalah menembak mati Osama bin Laden di tempat persembunyiannya, Pakistan. Namun dalam operasi ini tiga anggota Navy Seals tewas saat menyelamatkan kapten mereka yang disandera oleh orang-orang Somalia.
- SAS (The British Special Air Service), Inggris
Latihan berat harus dihadapi oleh calon prajurit SAS. Bahkan, materi latihan yang diberikan oleh para pelatih bisa menimbulkan dendam bagi para calon prajurit. Selain itu, personel SAS harus bisa bertahan dalam setiap kondisi cuaca. Bahkan mereka harus siap bertarung tanpa kecanggihan teknologi. Prestasi cemerlang SAS ketika terjadi aksi penyanderaan Kedutaan Inggris di Teheran, Iran pada 1980. Pemerintah Inggris memutuskan untuk menggunakan SAS untuk melumpuhkan para teroris.
SAS kala itu hanya menerjunkan 22 personelnya. Namun, mereka berhasil menewaskan lima dari enam orang teroris. Dan tidak ada satu pun personel SAS yang tewas maupun terluka.
Pembentukan SAS inilah yang menjadi cikal bakal dan inspirasi pembentukan pasukan elite di seluruh dunia, termasuk satuan elite kebanggaan Indonesia, Kopassus.
Pasukan Elite Paling Mematikan Di Dunia
Reviewed by Unknown
on
February 02, 2016
Rating: